Kolaborasi serta upaya untuk saling menghormati secara bersama-sama, bahkan tanpa adanya sekat perbedaan agama, menjadi hal yang penting bagi kehidupan bangsa Indonesia. Sehingga bisa tercipta harmonisasi di masyarakat. Khususnya saat perayaan keagamaan seperti Natal.
- Berduka Ali Yafie Wafat, Din Syamsuddin: Indonesia Kehilangan Tokoh Ulama Kharismatik
- MUI: Keharmonisan di Tengah Keberagaman Bagian dari Muamalah
- Dubes AS Komentari Pasal Perzinahan, Anwar Abbas: Sangat Tendensius dan Bernada Mengancam
Baca Juga
"Kolaborasi yang dimaksud adalah bagaimana kita saling menghormati bersama-sama dan melakukan sesuatu yang kita saling membutuhkannya. Kita harus melakukan sesuatu yang tidak ada sekat-sekat agama di dalamnya," ujar Wakil Ketua Mejelis Ulama Indonesia (MUI), Marsudi Syuhud, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (24/12).
Jika seluruh masyarakat sudah bersepakat untuk bisa membangun negara secara bersama-sama, lanjutnya, semuanya akan menjadi nyaman dan mampu menjadi bangsa yang satu.
Karena itu Ia berharap seluruh rangkaian Natal dan Tahun Baru bisa berjalan dengan aman, nyaman, bahkan tanpa adanya gangguan dari pihak mana pun. Situasi yang damai, aman, dan terkendali ini harus bisa diciptakan oleh semua elemen masyarakat.
"Barang siapa yang sudah sepakat untuk membangun negara secara bersama-sama dan bersatu agar kita nyaman secara bersama-sama, semua akan menjadi umat yang satu, bangsa yang satu," kata dia.
Untuk terus bisa menjaga persatuan berbangsa, masyarakat harus mampu untuk terus mengikuti aturan yang ada. Jika telah mengikuti segala aturan yang ada, masyarakat akan bisa jauh lebih harmonis dan tertib serta aman.
"Bangsa ini adalah bangsa yang satu, yang diikat oleh kebersamaan, kita sudah menyatu dengan kesepakatan nasional. Maka, dari sini kita tinggal mengikuti aturan yang ada, harmonis adalah tertib dan mengikuti aturan. Jika semua sudah mengikuti aturan, bangsa ini akan aman," pungkasnya.
- Berduka Ali Yafie Wafat, Din Syamsuddin: Indonesia Kehilangan Tokoh Ulama Kharismatik
- Kenaikan Jumlah Kunjungan Masjid Agung Demak Capai 50 Persen Selama Libur Nataru
- Natal 2022, Momentum Akhiri Pandemi Menuju Endemi